Breaking News
Lebih dari 200 Aktivis Ditangkap di Kairo Sebelum Aksi Global ke Gaza     Penemuan Spesies Dinosaurus Baru Ubah Sejarah Tyrannosaurus     Inggris Terus Latih Angkatan Bersenjata Israel di Dalam Negeri     Israel Serang Kapal Inggris, Greta Thunberg Diculik     David Cameron Terancam Proses Hukum Karena Ancaman pada ICC    

Kilmar Abrego Garcia Kembali ke AS untuk Hadapi Tuduhan

Kilmar Abrego Garcia, seorang pria yang dideportasi secara keliru oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, kini telah kembali ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan penyelundupan. Ia muncul di pengadilan federal di Nashville pada Jumat malam.

Deportasi Garcia pada bulan Maret lalu memicu protes di seluruh AS. Banyak orang merasa marah dengan pendekatan keras yang diambil pemerintahan Trump terhadap imigran tanpa dokumen di negara itu.

Pada bulan April, Mahkamah Agung AS memerintahkan Trump untuk memfasilitasi kembalinya Garcia setelah Washington mengakui adanya "kesalahan administratif" yang menyebabkan deportasinya. Garcia, yang berusia 29 tahun, sebelumnya dideportasi ke El Salvador.

Meskipun demikian, Gedung Putih tetap bersikeras bahwa Garcia adalah anggota dari geng kriminal internasional MS-13 dan menolak untuk memfasilitasi kembalinya Garcia hingga saat ini.

Menurut dakwaan, Abrego Garcia terlibat dalam penyelundupan imigran tanpa dokumen dari Guatemala, El Salvador, Honduras, dan negara lain ke Amerika Serikat antara tahun 2016 hingga awal tahun ini.

Pembacaan dakwaan akan dilakukan pada tanggal 13 Juni, di mana ia akan memasukkan pembelaan, menurut laporan media setempat. Hingga saat itu, Garcia akan tetap berada dalam penahanan federal.

Simon Sandoval-Moshenberg, pengacara Abrego Garcia, menyebutkan bahwa tuduhan kriminal tersebut adalah "fantastis" dan merupakan "kumpulan tuduhan" yang tidak jelas. Ia juga menambahkan bahwa pemerintahan Trump mengembalikan Garcia ke AS "bukan untuk memperbaiki kesalahan mereka, tetapi untuk mengajukan tuntutan terhadapnya."

Kasus ini menjadi sorotan banyak orang, terutama terkait dengan kebijakan imigrasi yang ketat di AS, yang sering kali menimbulkan kontroversi dan perdebatan di kalangan masyarakat.

library_books Dwnews