Pada tanggal 5 Juni, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Hari ini menjadi momen penting untuk mengingat pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan di sekitar kita. Namun, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan perlindungan lingkungan.
Banyak orang mengeluhkan bahwa upaya untuk kesejahteraan rakyat justru membawa dampak negatif. Misalnya, kebun yang dulunya produktif kini berubah menjadi lubang tambang. Akibatnya, banyak petani yang kehilangan mata pencaharian mereka. Selain itu, laut yang seharusnya bersih kini dipenuhi dengan lumpur akibat aktivitas penambangan, sehingga mengancam kehidupan biota laut.
Tidak hanya itu, kondisi infrastruktur seperti pagar sekolah juga mengalami kerusakan akibat penambangan di sekitar kawasan tersebut. Hal ini membuat lingkungan belajar anak-anak menjadi tidak aman. Lebih jauh lagi, sumber mata air yang seharusnya menjadi tempat pasokan air bersih juga terancam karena kegiatan penambangan.
Dalam situasi ini, hanya segelintir orang yang mendapatkan keuntungan, yaitu para oligarki dan penambang. Sementara itu, rakyat justru semakin melarat. Hal ini menimbulkan ketidakadilan sosial yang semakin nyata di masyarakat.
Oleh karena itu, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, masyarakat diajak untuk memupuk solidaritas. Kita semua harus bersama-sama menjaga kampung, melindungi laut, merawat kebun, dan melindungi pesisir serta sumber mata air. Dengan tindakan ini, diharapkan keadilan yang lebih nyata dapat terwujud.
Kampanye #SaveTorobulu juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam menjaga alam. Melalui solidaritas dan aksi nyata, kita bisa menciptakan perubahan yang positif untuk lingkungan dan masyarakat. Mari kita jaga bumi kita untuk generasi mendatang!
Hari Lingkungan Hidup Sedunia perlindungan lingkungan keadilan sosial