Pada perayaan peluncuran daftar Forbes Under 30 Eropa di Paris, sejumlah tokoh muda berkumpul untuk berbagi pandangan mereka tentang dunia kewirausahaan. Di antara mereka adalah Michela Andreolli, pendiri dan CEO Arke, Fabian Kamberi, co-founder dan CEO SLAY, serta Crystelle Pereira, seorang chef, pembuat kue, dan penulis.
Acara ini dipandu oleh Alex York, yang memfasilitasi diskusi tentang bagaimana usia muda dapat menjadi keuntungan bagi para pengusaha. Michela Andreolli berbagi pengalamannya dalam membangun bisnis di usia muda dan bagaimana semangat serta kreativitas sering kali menjadi pendorong utama dalam menghadapi tantangan.
Fabian Kamberi menambahkan bahwa generasi muda saat ini memiliki akses yang lebih besar terhadap teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat bersaing di pasar global. "AI telah membuka banyak peluang baru bagi kami, dan kami harus memanfaatkannya dengan baik," ujarnya.
Crystelle Pereira, yang dikenal dengan karya-karya kulinernya, juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan zaman. Ia mengatakan, "Sebagai seorang chef, saya selalu mencari cara untuk menggabungkan tradisi dengan inovasi. AI membantu saya dalam proses kreatif ini, dan saya percaya ini juga berlaku untuk banyak bidang lainnya."
Diskusi ini tidak hanya menarik perhatian para peserta, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk berpikir tentang masa depan kewirausahaan. Para pembicara sepakat bahwa meskipun tantangan akan selalu ada, generasi muda memiliki potensi yang besar untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Peluncuran daftar Forbes Under 30 Eropa ini disponsori oleh BNP Paribas, yang mendukung inisiatif dan ide-ide inovatif dari para pemimpin muda di Eropa.
Forbes Under 30 Michela Andreolli Fabian Kamberi Crystelle Pereira AI kewirausahaan