China baru saja mengungkapkan spesifikasi teknis dari misil balistik antarbenua DF-5 di televisi negara, sebuah langkah yang mengejutkan banyak orang. Misil ini memiliki daya ledak 4 megaton dan dapat menyerang mana saja di Amerika Serikat atau Eropa Barat dari jarak 12.000 kilometer. Ini adalah sebuah tonggak sejarah, karena China biasanya sangat tertutup mengenai kekuatan nuklirnya.
Dalam siaran di CCTV, China menjelaskan bahwa DF-5 adalah senjata berbasis silo seberat 183 ton yang memiliki daya ledak 200 kali lipat dari bom Hiroshima. Misil ini juga dapat menyerang dengan akurasi tinggi dalam jarak 500 meter. Pengungkapan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Dialog Shangri-La 2025, di mana Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menyebutkan nama China lebih dari 20 kali dan mendesak sekutu-sekutunya di Asia untuk melawan pembangunan militer Beijing.
Seorang mantan instruktur Angkatan Darat Pembebasan Rakyat (PLA), Song Zhongping, berpendapat bahwa pengungkapan ini menunjukkan sesuatu yang lebih serius. "Apa yang kita lihat adalah penggantian sistem yang lebih tua, yang sudah tidak terpakai lagi. China memiliki kemampuan yang jauh lebih kuat yang belum ditunjukkan kepada dunia," katanya.
Pernyataan ini merupakan pengakuan sejarah sekaligus peringatan masa kini. China merasa nyaman mengungkapkan rahasia nuklir dari tahun 1981 karena mereka percaya bahwa persenjataan mereka yang sekarang jauh lebih canggih dan mampu. Pesan strategisnya jelas: jika mereka berani mengungkapkan senjata dari 44 tahun yang lalu, bayangkan betapa banyak rahasia yang masih tersembunyi dalam persenjataan nuklir mereka saat ini di tahun 2025.
China nuklir DF-5 misil AS teknologi