Jakarta, Indonesia – Dalam dunia berkencan, istilah "the ick" kini menjadi sangat dikenal. Istilah ini menggambarkan perasaan jijik yang muncul terhadap seseorang yang kita sukai. Misalnya, jika seseorang terjatuh di tepi jalan, atau ada sisa saus merah di sudut mulutnya, kita bisa merasakan "ick" itu. Istilah ini sudah ada sejak tahun 90-an, tetapi kini semakin populer di media sosial, terutama di TikTok dengan lebih dari 120 juta postingan terkait.
Baru-baru ini, sebuah studi dari Azusa Pacific University di California Selatan menemukan bahwa tidak semua orang sama dalam merasakan "the ick". Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki sifat kepribadian tertentu lebih mungkin merasakan perasaan ini. Mereka yang mudah merasa jijik, memiliki standar tinggi terhadap orang lain, atau memiliki tingkat narsisme yang tinggi, adalah yang paling berisiko merasakan "the ick".
Penelitian ini mengingatkan kita bahwa perasaan "the ick" mungkin bukan semata-mata karena kesalahan orang lain, tetapi juga bisa jadi mencerminkan sifat atau ekspektasi yang kita miliki. Ini bisa menjadi kesempatan untuk memahami diri sendiri lebih baik, terutama dalam konteks hubungan romantis.
Dengan penemuan ini, penting bagi kita untuk merenungkan bagaimana kepribadian kita mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain. Apakah kita terlalu cepat merasa jijik, atau mungkin terlalu banyak menuntut dari pasangan? Memahami hal ini bisa membantu kita dalam mencari hubungan yang lebih sehat dan bahagia.
"The ick" adalah fenomena yang menarik dan bisa menjadi cermin bagi diri kita sendiri dalam berkencan. Jadi, jika kamu sering merasakannya, mungkin saatnya untuk melihat ke dalam diri dan memahami apa yang sebenarnya terjadi.
the ick berkencan kepribadian penelitian standar tinggi