Pada tahun 2015, dua mahasiswa dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), yaitu Thomas dan Nabid, menciptakan inovasi yang sangat mengesankan, yaitu sarung tangan pintar yang disebut SignAloud. Sarung tangan ini dirancang khusus untuk menerjemahkan bahasa isyarat menjadi kata-kata yang dapat didengar secara langsung.
SignAloud menggunakan sensor gerak yang terpasang di dalamnya untuk melacak setiap gerakan tangan. Ketika seseorang menggunakan sarung tangan ini dan melakukan gerakan bahasa isyarat, data dari gerakan tersebut akan dikirim ke komputer. Komputer kemudian akan mengubah gerakan itu menjadi suara dalam waktu nyata.
Hasilnya adalah alat yang sangat bermanfaat, yang membantu memudahkan percakapan sehari-hari bagi orang-orang yang tuna rungu atau memiliki gangguan pendengaran. Dengan bantuan SignAloud, orang-orang yang biasanya kesulitan dalam berkomunikasi dapat lebih mudah terlibat dalam percakapan dengan orang lain.
Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi teknologi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi masyarakat. Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan sarung tangan ini, diharapkan kesenjangan dalam komunikasi antara penyandang tuna rungu dan orang-orang di sekitarnya dapat semakin berkurang.
Thomas dan Nabid tidak hanya menciptakan alat, tetapi mereka juga memberikan harapan baru bagi banyak orang. Mereka menunjukkan bahwa teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan membantu orang berkomunikasi dengan lebih baik.
Dengan adanya SignAloud, masyarakat diharapkan lebih memahami dan menghargai pentingnya komunikasi yang inklusif. Inovasi ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk kebaikan sosial.
SignAloud sarung tangan cerdas komunikasi tuna rungu