Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam sektor pertanian. Kontribusi pupuk bagi produktivitas pertanian mencapai 62 persen. Oleh karena itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) berperan penting dalam pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pupuk, yang merupakan prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam program Asta Cita.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa saat ini perusahaan memiliki kapasitas produksi pupuk sebesar 14,5 juta ton per tahun. Untuk tahun 2025, alokasi pupuk bersubsidi dari Pemerintah mencapai 9,55 juta ton. "Kalau ngomong availability kita aman. Hingga bulan Mei 2025, kami sudah menyalurkan lebih dari 3 juta ton dari alokasi 9,5 juta ton. Kami juga masih memiliki stok pupuk sebanyak 2 juta ton, yang terdiri dari 1,4 juta ton pupuk bersubsidi dan 600 ribu ton pupuk nonsubsidi," ujar Rahmad.
Pupuk bersubsidi yang ada saat ini sudah tersebar di 27.000 kios resmi di seluruh Indonesia. Stok tersebut dapat diambil oleh petani yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Hal ini diharapkan dapat mendukung petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka.
Dengan adanya kebijakan ini, Pupuk Indonesia berharap dapat membantu mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Ketersediaan pupuk yang cukup dan harga yang terjangkau akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sektor pertanian di tanah air.
Pupuk Indonesia pupuk bersubsidi pertanian swasembada pangan