Pada hari Sabtu, 3 Juni 2025, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan produksi minyak pada bulan Juli. Ini menjadi kenaikan produksi yang ketiga kalinya dalam tiga bulan berturut-turut.
OPEC+ adalah kartel yang menyuplai setengah dari minyak dunia, dan tujuan mereka adalah untuk menjaga harga minyak tetap tinggi. Dengan lebih dari 65 tahun keberadaan, OPEC telah menghadapi berbagai krisis, mulai dari perang Teluk hingga lonjakan produksi minyak serpih di Amerika, serta dampak dari pandemi yang mengganggu pasar minyak.
Namun, situasi saat ini berbeda. Beberapa negara penghasil minyak tampak melanggar aturan utama kartel ini, yaitu tidak memproduksi lebih banyak minyak daripada yang telah disepakati. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di dalam organisasi mengenai stabilitas harga minyak di pasar global.
Selama ini, OPEC+ berusaha untuk menjaga kesepakatan produksi agar harga tetap terjaga. Namun, tindakan beberapa negara anggota yang tidak mematuhi kesepakatan membuat situasi menjadi rumit. Masyarakat mungkin bertanya-tanya, mengapa ada negara yang terus melanggar aturan namun tidak mendapatkan sanksi.
Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun OPEC memiliki kekuatan besar dalam pengaturan pasar minyak, mereka juga menghadapi tantangan dari dalam organisasi sendiri. Dengan meningkatnya produksi minyak, akan menarik untuk melihat bagaimana hal ini mempengaruhi harga minyak di pasar internasional ke depannya.
OPEC+ produksi minyak bulan Juli harga minyak