Breaking News
    Tidak Ada Level Aman Minum Alkohol untuk Jaga Kesehatan Otak     Labour Partai Akan Suarakan Deklarasi Genosida Israel di Gaza     Ubah Pola Pikir, Ubah Nasib: Kunci Menuju Kehidupan Lebih Baik     Mensesneg Prasetyo Cari Solusi Setelah Kartu Identitas Wartawan Dicabut    

Keluarga Penyair Mesir Mendesak Pemerintah UEA Bebaskan Abdul Rahman al-Qaradawi

Keluarga penyair asal Mesir, Abdul Rahman al-Qaradawi, mengeluarkan seruan kepada pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk membebaskan anggota keluarga mereka setelah ia menghabiskan 145 hari dalam penahanan di lokasi yang tidak diketahui di negara tersebut.

Al-Qaradawi ditangkap di Lebanon pada bulan Januari lalu dan kemudian diekstradisi ke UEA. Ia ditangkap karena sebuah video yang ia unggah di media sosial saat berkunjung ke Suriah, di mana ia mengungkapkan pandangan kritis terhadap pemerintah Mesir, UEA, dan Arab Saudi.

Pemerintah Mesir dan UEA mengeluarkan permintaan ekstradisi untuk al-Qaradawi, dan pihak berwenang Lebanon menindaklanjuti surat perintah dari UEA pada tanggal 8 Januari.

Sejak saat itu, al-Qaradawi tidak diketahui keberadaannya di UEA. Ia tidak menghadapi tuduhan apapun dan tidak ada informasi mengenai kapan ia akan dihadapkan di pengadilan.

Menurut pengacara al-Qaradawi yang berada di Inggris, Rodney Dixon, keluarganya hanya bisa bertemu dengannya selama 10 menit pada tanggal 23 Maret. "Pertemuan itu sangat singkat dan dibatasi," ungkap Dixon kepada Middle East Eye.

"Mereka tidak dibawa ke tempat di mana ia ditahan dan masih tidak tahu di mana ia dipenjara. Sejak saat itu, tidak ada kontak lebih lanjut, meskipun permintaan berulang telah diajukan," tambahnya.

"Ia tetap hilang di UEA, ditahan di lokasi yang tidak diketahui. Saat ini, ia telah ditahan lebih dari 130 hari tanpa tuduhan, tanpa akses ke pengadilan, dan jelas melanggar standar hak asasi manusia internasional," tegas Dixon.

Seruan keluarga al-Qaradawi menyoroti masalah serius mengenai perlakuan terhadap tahanan dan hak asasi manusia di UEA. Kasus ini menjadi perhatian internasional, mengingat kurangnya transparansi dan keadilan dalam sistem hukum negara tersebut.

library_books Middleeasteye