Dalam sebuah operasi yang mengejutkan, Ukraina berhasil menghancurkan atau merusak setidaknya 41 pesawat Rusia di empat lapangan udara yang berbeda. Serangan ini dilakukan oleh drone Ukraina yang meluncur jauh ke dalam wilayah musuh. Di antara pesawat yang hancur terdapat pesawat A-50 yang sangat langka dan mahal, yang setara dengan pesawat AWACS, serta pesawat pembom strategis Tu-22M3 dan Tu-95.
Operasi ini merupakan salah satu pukulan terberat yang diterima Rusia dalam perang yang sudah berlangsung selama hampir empat tahun. Banyak pakar militer percaya bahwa serangan ini akan diingat sebagai salah satu tindakan penyerangan terpenting dalam perang modern.
Pesawat A-50 adalah pesawat pengintaian dan peringatan dini yang digunakan untuk mendeteksi ancaman udara. Kehilangan pesawat ini sangat merugikan bagi Rusia karena kemampuan pengintaian mereka akan menurun. Sementara itu, Tu-22M3 dan Tu-95 adalah pesawat pembom yang memiliki kemampuan menyerang sasaran jauh dengan muatan yang besar.
Keberhasilan Ukraina dalam melaksanakan serangan ini menunjukkan kemajuan teknologi dan strategi yang diterapkan dalam konflik ini. Di saat yang sama, serangan ini meningkatkan ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di mana kedua belah pihak terus berupaya untuk mendapatkan keunggulan dalam perang yang sudah berlangsung lama ini.
Para ahli militer menyatakan bahwa operasi ini menunjukkan betapa pentingnya penguasaan teknologi drone dalam pertempuran modern. Dengan menggunakan drone, Ukraina mampu melakukan serangan yang tepat dan efektif, bahkan di wilayah yang sangat dilindungi oleh Rusia.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi berita penting bagi Ukraina, tetapi juga memberikan dorongan moral bagi pasukan mereka dan rakyat Ukraina secara keseluruhan. Masyarakat internasional kini semakin memperhatikan perkembangan terbaru dalam konflik ini, yang terus menarik perhatian dunia.
Ukraina Rusia serangan drone pesawat perang