Jumlah orang dewasa dengan autisme di Amerika Serikat meningkat lebih dari sebelumnya. Banyak di antara mereka yang didiagnosis tidak saat kecil, tetapi di tahun-tahun berikutnya. Meskipun data tidak secara spesifik menyebutkan berapa banyak orang yang berusia di atas 18 tahun saat didiagnosis, para psikolog klinis mengatakan bahwa semakin banyak orang dewasa yang mencari evaluasi untuk autisme dibandingkan sepuluh tahun lalu.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah bahwa media sosial telah meningkatkan kesadaran tentang autisme. Selain itu, stigma yang dulunya melekat pada autisme juga telah berkurang. Definisi kondisi ini juga telah berkembang seiring waktu untuk mencakup berbagai perilaku yang lebih luas. Beberapa orang tua yang memiliki anak dengan diagnosis autisme mulai menyadari tantangan yang mereka hadapi sendiri dan kemudian mencari evaluasi, menurut Michelle Gorenstein-Holtzman, seorang psikolog klinis yang bekerja dengan orang dewasa di NewYork-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center dan Center for Autism and the Developing Brain.
Tiga tahun yang lalu, sebelum dia bergabung, pusat tersebut hanya melakukan satu evaluasi autisme untuk orang dewasa setiap bulan. Sekarang, Gorenstein-Holtzman melakukan dua evaluasi setiap minggu.
Orang-orang yang didiagnosis sebagai orang dewasa biasanya tidak mengalami tantangan komunikasi yang parah atau gangguan intelektual. Namun, mereka sering mengalami kesulitan sosial dan menunjukkan perilaku berulang yang halus, seperti bergoyang di kursi atau memiliki minat yang hampir obsesif pada topik tertentu. Mereka juga sering memiliki kondisi kesehatan mental lainnya yang terus berlanjut, seperti kecemasan, gangguan bipolar, atau ADHD.
Banyak dari mereka adalah orang yang berpendidikan tinggi, dan beberapa memiliki karier yang sukses, meskipun ada juga yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan.
Sonia Chand, yang tumbuh merasa tidak cocok dengan teman-temannya dan merasa dihakimi oleh guru dan terapis, mengatakan, "Saya merasa seperti anak yang buruk. Saya tidak berniat berperilaku buruk. Saya hanya berusaha untuk diterima."
Pada usia 20 tahun, dia didiagnosis dengan Asperger. Kini berusia 42 tahun, Chand bekerja sebagai terapis, berlari maraton, dan mengadakan podcast di waktu luangnya.
autisme orang dewasa diagnosa sosial media kesehatan mental