Pengadilan di Argentina baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka menyatakan mistrial dalam kasus pembunuhan terhadap tim medis legenda sepak bola Diego Maradona. Keputusan ini diambil setelah salah satu hakim terlibat dalam sebuah miniseri TV yang mengangkat kasus tersebut.
Awalnya, hakim tersebut mengundurkan diri setelah terungkap bahwa dia mungkin telah melanggar hukum etika dan ketidakberpihakan dengan tampil dalam sebuah dokumenter tentang kasus ini. Seorang jaksa pun menyebutnya "berperilaku seperti seorang aktris dan bukan seorang hakim." Hal ini memicu kekhawatiran tentang keadilan dalam persidangan.
Kasus ini sudah berlangsung selama dua bulan, dan selama waktu itu puluhan saksi memberikan kesaksian yang seringkali emosional. Kini, dengan keputusan mistrial, persidangan harus dimulai dari awal.
Jaksa menuduh tim medis Maradona tidak memberikan perawatan yang memadai untuk bintang sepak bola tersebut dalam beberapa minggu menjelang kematiannya akibat serangan jantung pada tahun 2020. Semua terdakwa membantah tuduhan tersebut. Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi hukuman penjara hingga 25 tahun.
Diego Maradona dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia dan berhasil membawa Argentina meraih kemenangan di Piala Dunia 1986. Kasus ini menarik perhatian besar masyarakat, terutama di Argentina, di mana Maradona dianggap sebagai pahlawan olahraga.
Dengan keputusan ini, banyak yang berharap keadilan akan terwujud dan proses hukum dapat berjalan dengan adil di masa depan.
Argentina Maradona mistrial pengadilan dokter