Putusan mengejutkan datang dari Pengadilan Perdagangan Internasional Amerika Serikat, yang memutuskan untuk memblokir kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump sejak bulan April lalu. Pengadilan menyatakan bahwa Undang-Undang Darurat yang dijadikan dasar penerapan tarif tersebut tidak memberikan presiden kewenangan sepihak untuk mengenakan tarif pada negara mitra dagang.
Dalam putusannya, pengadilan menginstruksikan jajaran Presiden Trump untuk segera menyelesaikan proses birokrasi penghentian tarif resiprokal. Mereka diberikan waktu 10 hari untuk mengeluarkan kebijakan baru yang menjadi dasar penerapan keputusan ini.
Di sisi lain, ketegangan dalam perang tarif global yang melibatkan dua ekonomi terbesar dunia, yaitu Amerika Serikat dan China, mulai mereda. Hal ini disebabkan oleh hasil pembahasan intensif antara perwakilan kedua negara di Jenewa, Swiss. Dalam pertemuan ini, mereka berhasil mencapai kesepakatan untuk saling menurunkan tarif impor, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian global.
Keputusan ini diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik dalam hubungan perdagangan internasional, terutama antara Amerika Serikat dan China. Sebelumnya, perang tarif ini telah menimbulkan banyak ketidakpastian bagi pelaku ekonomi di seluruh dunia.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perkembangan ini, saksikan program Market Review bersama Prasetyo Wibowo pada Jumat, 30 Mei 2025, pukul 21.30 – 22.00 WIB. Program ini akan ditayangkan secara langsung di IDX Channel, dan juga dapat disaksikan melalui streaming di www.idxchannel.com serta aplikasi IDX Channel TV yang tersedia di APP Store.
Pengadilan Tarif Trump Kebijakan Ekonomi