Dalam rangka memperingati Hari Anti Tambang (HATAM) 2025, komunitas Sumatera Terang untuk Energi Bersih (STuEB) mengajak masyarakat untuk melawan kerusakan lingkungan dan ketidakadilan sosial yang ditimbulkan oleh industri tambang. Tema yang diangkat tahun ini adalah "ANTAM MENGHANTAM HATAM," yang merupakan kritik langsung terhadap perusahaan-perusahaan yang terus memperluas tambang batu bara dan pembangkit listrik tenaga uap batu bara.
Industri tambang di Sumatera telah menyebabkan banyak masalah, seperti penghancuran tanah adat, pencemaran sungai dan laut, serta penggusuran warga. Hal ini menciptakan dampak negatif yang mengancam kehidupan masyarakat di berbagai daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Pekan Baru, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Tambang bagaikan hantaman keras terhadap hutan, tanah, dan kehidupan komunitas setempat.
STuEB menekankan bahwa Hari Anti Tambang bukan hanya sekadar seremoni, tetapi merupakan momen penting untuk bersatu dan melawan. Koalisi ini menyatakan bahwa tambang bukanlah bentuk pembangunan, melainkan perampasan yang merugikan. "ANTAM menghantam — kami melawan!" adalah seruan yang diangkat dalam peringatan ini.
Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan menentang praktik-praktik yang merusak ekosistem. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama menjaga bumi dan kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Hari Anti Tambang Sumatera STuEB energi bersih kerusakan ekologis