Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal PLOS Biology menunjukkan bahwa pola tidur kita dapat mempengaruhi otak hingga 15 hari setelahnya. Penemuan ini membantu kita memahami seberapa besar dampak dari kebiasaan hidup kita, seperti tidur dan olahraga, terhadap kesehatan otak.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan pemindaian otak terhadap satu peserta selama 30 kali dalam rentang waktu 15 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa pola tidur yang dialami dalam 15 hari terakhir dapat berhubungan dengan konektivitas fungsional dalam jaringan otak saat melakukan berbagai tugas. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Aalto University dan University of Oulu.
Mereka menemukan bahwa kualitas tidur memengaruhi jaringan otak yang bertanggung jawab untuk perhatian, memori, dan pengendalian kognitif. Efek dari tidur yang buruk bahkan masih dapat terdeteksi dalam pola konektivitas saraf hingga 14 hari setelahnya.
Dengan menggunakan teknologi pemindaian otak canggih yang dikenal sebagai fMRI, para ilmuwan menemukan bahwa pola konektivitas otak yang berfungsi dapat mencerminkan kualitas tidur dari hingga 15 hari sebelumnya. Analisis silang menunjukkan bahwa efisiensi global dalam simpul-simpul jaringan default mode dan fronto-parietal berkorelasi dengan kebiasaan tidur dari dua minggu yang lalu.
Penelitian ini memberikan wawasan yang penting tentang bagaimana pola tidur kita tidak hanya memengaruhi kita pada saat itu, tetapi juga dapat memiliki efek jangka panjang yang berpengaruh pada kesehatan otak kita. Ini adalah pengingat bahwa menjaga kualitas tidur yang baik sangatlah penting untuk kesehatan kita secara keseluruhan.
tidur otak penelitian pola tidur kesehatan