Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Human Behaviour menunjukkan bahwa remaja dengan gangguan psikologis menghabiskan sekitar 50 menit lebih banyak per hari di media sosial dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang sehat. Temuan ini dihasilkan dari penelitian yang dilakukan oleh layanan kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), dalam proyek yang disebut Mental Health of Children and Young People (MHCYP).
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data dari sekelompok remaja, di mana 16 persen dari mereka memiliki setidaknya satu gangguan mental yang terdiagnosis. Gangguan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu gangguan internalisasi dan eksternalisasi. Gangguan internalisasi seperti kecemasan dan depresi sulit dikenali dari luar, sementara gangguan eksternalisasi, seperti ADHD dan gangguan perilaku lainnya, lebih mudah terlihat.
Marcel Romanos, direktur Klinik dan Poliklinik untuk Anak dan Remaja di Universitätsklinikum Würzburg, menyatakan bahwa data dari Inggris ini juga relevan untuk Jerman. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental di kalangan remaja adalah isu yang luas dan dapat dialami di berbagai negara.
Studi ini memberikan gambaran penting tentang bagaimana kesehatan mental dapat mempengaruhi perilaku remaja di dunia digital. Dengan meningkatnya penggunaan media sosial, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami dampak yang mungkin timbul dari penggunaan yang berlebihan, terutama pada remaja yang sudah menghadapi tantangan mental.
Masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kesehatan mental remaja dan mendukung mereka dalam menggunakan media sosial dengan bijak. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menggali lebih dalam hubungan antara kesehatan mental dan kecenderungan penggunaan media sosial di kalangan remaja.
remaja gangguan mental media sosial studi kesehatan