27 tahun setelah reformasi, kondisi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia dan di seluruh dunia semakin memprihatinkan. Laporan Tahunan Amnesty International 2025, yang mencakup 150 negara, menunjukkan bahwa perlindungan sipil mengalami kemunduran. Selain itu, peningkatan konflik bersenjata dan krisis iklim juga menjadi masalah serius yang mempengaruhi HAM. Penggunaan teknologi sebagai alat represi semakin umum terjadi.
Di Indonesia, keadaan HAM juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Dalam setahun terakhir, terdapat serangan terhadap demonstran dan pembela HAM. Selain itu, kritik terhadap pemerintah sering kali dibungkam, intimidasi terhadap jurnalis semakin meningkat, dan pelanggaran seperti pembunuhan di luar hukum, terutama di Papua, terjadi tanpa sanksi yang jelas. Proyek pembangunan yang dilakukan tanpa persetujuan masyarakat adat juga merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi.
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum menunjukkan komitmen yang kuat untuk menghormati HAM secara lebih nyata. Padahal, pada bulan Mei tahun ini, kita sudah memasuki 27 tahun sejak reformasi yang mengusung cita-cita keadilan sosial dan pemenuhan hak asasi manusia bagi seluruh rakyat.
Situasi HAM yang semakin memburuk membuat kita perlu berdiskusi dan berefleksi bersama. Penting bagi kita untuk merebut kembali hak dan kedaulatan sipil yang seharusnya kita miliki. Oleh karena itu, akan diadakan diskusi bertema ‘Realita HAM di Indonesia dan Situasi Global Setelah 27 Tahun Reformasi’.
Acara ini akan berlangsung pada:
- Tanggal: Rabu, 14 Mei 2025
Semua orang diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi ini agar kita bisa bersama-sama mencari solusi untuk masalah hak asasi manusia yang kita hadapi saat ini.
Kondisi HAM Amnesty International Indonesia reformasi pelanggaran HAM