Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa kromosom Y, yang berperan penting dalam menentukan jenis kelamin pria, mengalami penurunan yang signifikan. Selama 166 juta tahun terakhir, kromosom ini telah kehilangan 97% dari jumlah gen aslinya, dari sekitar 1.600 gen menjadi hanya 45-55 gen saat ini.
Kromosom Y berbeda dari kromosom lain karena tidak memiliki pasangan untuk memperbaiki kerusakan. Hal ini membuatnya lebih rentan terhadap mutasi dan degradasi. Para ilmuwan mencatat bahwa rata-rata kehilangan gen pada kromosom Y mencapai hampir 10 gen per juta tahun.
Jika tren ini berlanjut, beberapa peneliti memperkirakan bahwa kromosom Y bisa menghilang sepenuhnya dalam waktu 4,5 hingga 11 juta tahun ke depan. Namun, jangan panik tentang kemungkinan punahnya pria. Ada dua kemungkinan menarik yang dapat terjadi: pertama, kromosom Y mungkin telah stabil dan akan bertahan; kedua, manusia mungkin akan berevolusi dengan gen penentu jenis kelamin baru.
Alam telah menunjukkan bahwa hal ini mungkin terjadi. Beberapa spesies rodent telah sepenuhnya kehilangan kromosom Y mereka, tetapi masih mengembangkan mekanisme penentu jenis kelamin alternatif. Ini menunjukkan bahwa masa depan mungkin melibatkan sistem yang sama sekali berbeda untuk menentukan jenis kelamin biologis.
Tidak hanya itu, kesehatan kromosom Y juga berdampak pada hal lain. Seiring bertambahnya usia, banyak pria kehilangan kromosom Y dalam sel-sel tertentu. Hal ini berkorelasi dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, kanker, dan kematian lebih awal. Ini mungkin menjelaskan mengapa pria umumnya hidup sekitar 5 tahun lebih pendek dibandingkan wanita.
Misteri kromosom ini mengingatkan kita bahwa biologi manusia terus berevolusi, bahkan jika waktu yang diperlukan mencapai jutaan tahun di luar kehidupan kita!
kromosom Y jenis kelamin pria evolusi kesehatan