Dara Khosrowshahi, CEO perusahaan transportasi online Uber, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia tidak keberatan jika ada karyawan yang memilih untuk meninggalkan perusahaan akibat perubahan kebijakan yang baru diterapkan. Khosrowshahi menyatakan bahwa meskipun perusahaan ingin karyawan tetap bertahan, ia memahami jika beberapa dari mereka merasa tidak nyaman dan ingin mencari peluang lain.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Rabu, Khosrowshahi mengungkapkan bahwa ia telah melakukan serangkaian perubahan kebijakan yang mungkin tidak disukai oleh sebagian karyawan. Salah satu kebijakan tersebut adalah meminta para karyawan di kantor untuk kembali bekerja setidaknya tiga hari dalam seminggu. Selain itu, ia juga meminta karyawan yang bekerja dari jarak jauh (remote) untuk kembali ke kantor.
Selain itu, Khosrowshahi juga memperpanjang waktu yang diperlukan bagi karyawan untuk mendapatkan cuti sabatikal yang dibayar. Cuti sabatikal adalah waktu yang diberikan kepada karyawan untuk beristirahat dan melakukan kegiatan lain di luar pekerjaan, biasanya setelah bekerja selama beberapa tahun di perusahaan.
Khosrowshahi menyatakan, “Karyawan yang bekerja di Uber memiliki banyak peluang di luar sana,” yang menunjukkan bahwa ia menyadari bahwa banyak perusahaan lain yang juga mencari bakat berkualitas. Ini berarti, jika ada karyawan yang merasa tidak sejalan dengan kebijakan baru, mereka memiliki banyak pilihan untuk mencari pekerjaan lain.
Perusahaan berharap agar semua karyawan dapat beradaptasi dengan perubahan ini, tetapi Khosrowshahi menegaskan bahwa kebijakan baru ini akan tetap diterapkan. Ia mengharapkan agar karyawan dapat memahami keputusan tersebut dan tetap berkomitmen untuk bekerja di Uber.
Perubahan kebijakan ini menunjukkan arah baru yang ingin diambil oleh Uber di tengah persaingan ketat di industri teknologi. Meskipun ada resiko kehilangan karyawan, Khosrowshahi percaya bahwa langkah ini akan membawa keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Uber Dara Khosrowshahi karyawan pindah kerja kebijakan baru