FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sedang melakukan pembicaraan dengan OpenAI terkait penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki cara-cara baru dalam mempercepat proses persetujuan obat. Menurut sumber yang mengetahui tentang pertemuan tersebut, ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di FDA untuk memanfaatkan AI dalam dunia medis.
Komisioner FDA, Marty Makary, mengungkapkan kekecewaannya tentang lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membawa obat baru ke pasar. Dalam sebuah cuitan di platform media sosial X, ia menulis, "Mengapa dibutuhkan lebih dari 10 tahun bagi sebuah obat baru untuk muncul di pasaran? Kenapa kita tidak memodernisasi dengan AI dan teknologi lainnya?".
Makary juga menjelaskan bahwa FDA baru saja menyelesaikan ulasan ilmiah pertama yang dibantu oleh AI untuk sebuah produk, dan ini baru permulaan dari banyak kemungkinan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa FDA sangat berkomitmen untuk mengeksplorasi penggunaan AI dalam mempercepat proses persetujuan obat.
Pernyataan ini muncul setelah pertemuan tahunan Asosiasi Rumah Sakit Amerika, di mana Makary juga berbicara tentang potensi AI dalam membantu persetujuan untuk pengobatan baru bagi diabetes dan berbagai jenis kanker. Dengan memanfaatkan AI, diharapkan proses persetujuan obat dapat menjadi lebih efisien, sehingga lebih banyak pasien dapat menerima pengobatan yang mereka butuhkan lebih cepat.
Penggunaan AI dalam bidang kesehatan memang menjadi tren yang semakin berkembang. Teknologi ini diharapkan dapat membantu para peneliti dan profesional medis untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dalam merespons kebutuhan pasien.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan FDA dapat mengurangi waktu tunggu bagi pasien yang membutuhkan obat baru, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
FDA OpenAI AI obat persetujuan