Breaking News
        Ilmuwan Korea Temukan Cara Baru Pulihkan Penglihatan     Senator Tom Cotton Usulkan Undang-Undang Keamanan Chip     Misteri Struktur Kuno: Dari Puma Punku Hingga Stonehenge    

CBP Hentikan Penggunaan Aplikasi TeleMessage Setelah Pelanggaran Keamanan

Pihak Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) mengonfirmasi pada hari Rabu bahwa mereka menggunakan setidaknya satu aplikasi komunikasi yang dibuat oleh TeleMessage. Aplikasi ini adalah klon dari aplikasi populer seperti Signal dan WhatsApp, namun dilengkapi dengan mekanisme pengarsipan untuk mematuhi aturan retensi catatan.

Juru bicara CBP, Rhonda Lawson, mengatakan kepada WIRED, "Setelah terdeteksinya insiden siber, CBP segera menonaktifkan TeleMessage sebagai langkah pencegahan." Penyidikan mengenai cakupan pelanggaran ini masih berlangsung.

Minggu lalu, mantan penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Mike Waltz, terlihat menggunakan aplikasi TeleMessage Signal saat rapat kabinet. Dalam foto tersebut, tampak bahwa dia berkomunikasi dengan pejabat tinggi lainnya, termasuk Wakil Presiden JD Vance, Direktur Intelijen Nasional AS Tulsi Gabbard, dan diketahui juga Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

Sejak foto itu dipublikasikan, TeleMessage dilaporkan mengalami serangkaian pelanggaran yang menunjukkan kekhawatiran terhadap keamanan. Analisis terhadap kode sumber aplikasi Android-nya juga menunjukkan adanya kelemahan mendasar dalam skema keamanan layanan tersebut. Dengan munculnya temuan ini, TeleMessage—sebuah perusahaan Israel yang diakuisisi tahun lalu oleh perusahaan yang berbasis di AS, Smarsh—menghentikan layanan produknya sementara waktu hingga penyelidikan selesai.

library_books Wired