Federal Reserve, atau biasa disebut The Fed, telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Keputusan ini diambil pada Kamis, 8 Mei 2025, dan menjadi sorotan banyak pihak, terutama mengingat tekanan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang meminta agar suku bunga diturunkan.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa bank sentral AS tidak mau terburu-buru dalam melonggarkan kebijakan moneternya. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed ingin memastikan stabilitas ekonomi sebelum membuat keputusan lebih lanjut.
The Fed memiliki dua tugas utama, yaitu mengendalikan inflasi dan menjaga tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu, sedangkan pengangguran adalah kondisi di mana orang-orang yang ingin bekerja tidak mendapatkan pekerjaan. Saat ini, kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump diprediksi dapat meningkatkan harga dan berpotensi menyebabkan resesi, yaitu kondisi ketika perekonomian mengalami penurunan yang signifikan.
Dengan keputusan ini, The Fed menunjukkan komitmennya untuk menjaga kestabilan ekonomi, meskipun ada desakan untuk melakukan perubahan. Keputusan ini diharapkan bisa membantu menciptakan kepercayaan di kalangan masyarakat dan pelaku ekonomi bahwa ekonomi AS akan tetap stabil dan tumbuh dengan baik.
Keputusan yang diambil oleh The Fed ini penting, karena dapat berpengaruh pada berbagai sektor, termasuk investasi, pinjaman, dan konsumsi masyarakat. Masyarakat diharapkan bisa lebih memahami langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral ini untuk menjaga perekonomian.
Dengan demikian, langkah The Fed untuk mempertahankan suku bunga memberikan isyarat bahwa mereka akan terus memantau kondisi ekonomi dengan saksama dan tidak akan mengambil risiko yang dapat membahayakan kestabilan ekonomi.
Federal Reserve suku bunga Jerome Powell inflasi resesi