Jakarta - Microsoft, perusahaan teknologi besar, baru saja mengumumkan dua pendekatan manajemen baru yang cukup kontroversial. Kebijakan ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin tegas dalam menangani karyawan yang memiliki masalah performa.
Menurut dokumen internal yang diperoleh oleh Business Insider, Microsoft akan memasukkan karyawan yang dipecat karena masalah performa ke dalam daftar "blokir" selama dua tahun. Ini berarti karyawan yang dipecat tidak akan dapat melamar kembali ke perusahaan selama periode tersebut.
Selain itu, Microsoft juga akan mengklasifikasikan pemecatan ini sebagai "attrisi yang baik". Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa perusahaan merasa senang ketika karyawan tertentu meninggalkan perusahaan.
Kedua kebijakan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar oleh Microsoft untuk mengubah proses manajemen performa mereka. Tujuannya adalah untuk mempercepat pengeluaran karyawan yang memiliki performa rendah dan mencegah mereka kembali bekerja di perusahaan.
Langkah ini menunjukkan bahwa Microsoft berusaha untuk meningkatkan kinerja keseluruhan tim dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kompetitif. Meskipun kebijakan ini mungkin dianggap kontroversial, Microsoft percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Banyak pengamat industri akan memantau dampak dari kebijakan ini, terutama bagaimana hal ini akan mempengaruhi moral karyawan dan citra perusahaan di mata publik.
Microsoft karyawan manajemen pekerjaan performansi