Jakarta – Pada tanggal 1 April 2025, Bank Indonesia meluncurkan penguatan kebijakan KLM (Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial) sebagai langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global yang terus berkembang. Kebijakan ini dirancang untuk memberikan insentif likuiditas kepada sektor-sektor yang membutuhkan dukungan dalam situasi ekonomi yang sulit.
Dalam pengumuman tersebut, Bank Indonesia berharap agar masyarakat, terutama generasi muda yang dikenal dengan sebutan #SobatRupiah, dapat lebih memahami kondisi perekonomian saat ini. Hal ini penting agar semua pihak dapat berkontribusi secara aktif dalam upaya memperkuat ekonomi nasional.
Kebijakan KLM bertujuan untuk memberikan dukungan kepada sektor-sektor yang terdampak oleh perubahan ekonomi global. Dengan demikian, diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Kebijakan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan-tantangan yang muncul di sektor ekonomi.
Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan optimis dalam berkontribusi kepada perekonomian. "Hidup bukan cuma soal kuat sendiri, tapi juga saling melengkapi," ungkap perwakilan Bank Indonesia dalam sosialisasi kebijakan ini. Pernyataan ini menekankan pentingnya kerjasama antara semua elemen masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih proaktif dalam memahami dan berpartisipasi dalam perekonomian. Melalui pemahaman yang baik, setiap individu bisa memberikan makna dan kontribusi positif bagi negara.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memonitor dan mengevaluasi dampak dari kebijakan yang telah diterapkan. Diharapkan, dengan kebijakan ini, perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih baik dan lebih kuat meski di tengah tantangan global yang ada.
Bank Indonesia kebijakan ekonomi pertumbuhan ekonomi KLM