Lebih dari 40 negara di dunia telah gagal membayar utang mereka kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di antara negara-negara tersebut, Amerika Serikat memiliki utang yang sangat besar, mencapai sekitar $3 miliar. Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan kondisi keuangan PBB yang semakin memburuk.
Tahun lalu, PBB mengalami kekurangan dana sebesar $200 juta, meskipun organisasi ini hanya menghabiskan 90% dari anggaran yang direncanakan. Tahun ini diperkirakan akan jauh lebih parah. Menurut model internal, jika tidak ada pemotongan anggaran yang dilakukan, PBB bisa kehabisan uang untuk membayar gaji pegawai dan pemasok pada bulan September mendatang.
Krisis likuiditas ini disebabkan oleh kombinasi anggota yang tidak membayar utang dan aturan anggaran yang rumit. Beberapa negara, seperti Amerika dan China, telah menjadi sorotan utama karena mendorong PBB ke tepi kebangkrutan finansial. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, mengingat PBB memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
PBB adalah organisasi internasional yang didirikan untuk mempromosikan kerjasama antarnegara dan menyelesaikan konflik. Dengan semakin banyaknya negara yang tidak memenuhi kewajiban keuangannya, kemampuan PBB untuk menjalankan tugasnya bisa terancam.
Sangat penting bagi semua negara anggota untuk memenuhi kewajiban mereka agar PBB dapat terus berfungsi dengan baik dan membantu menciptakan dunia yang lebih damai.
PBB utang Amerika krisis keuangan negara