Friedrich Merz, pemimpin partai konservatif Jerman, mengalami kemunduran yang tidak terduga ketika ia gagal meraih mayoritas suara yang dibutuhkan untuk menjadi kanselir dalam pemungutan suara pertama. Dalam pemungutan suara yang berlangsung di Bundestag, yang merupakan dewan rendah parlementer Jerman, Merz hanya mendapatkan 310 suara. Jumlah ini enam suara lebih sedikit dari mayoritas yang dibutuhkan, yaitu 316 suara.
Parlemen Jerman memiliki total 630 anggota, sehingga untuk menjadi kanselir, seorang kandidat harus mendapatkan lebih dari setengah suara. Kegagalan Merz ini menjadi tantangan besar bagi koalisi barunya dengan Partai Sosial Demokrat yang lebih condong ke kiri.
Setelah hasil pemungutan suara, Bundestag kini memiliki waktu 14 hari untuk memilih Merz atau kandidat lain sebagai kanselir dengan mayoritas suara penuh. Momen ini sangat penting bagi politik Jerman, mengingat posisi kanselir adalah salah satu yang paling berpengaruh di negara tersebut.
Dalam situasi ini, Merz harus berusaha keras untuk mendapatkan dukungan tambahan agar dapat terpilih di pemungutan suara berikutnya. Kegagalan ini bisa menjadi sinyal bahwa koalisi yang dibentuknya belum sepenuhnya stabil dan mungkin menghadapi tantangan dalam menjalankan pemerintahan.
Dengan waktu yang terbatas, semua mata kini tertuju pada siapa yang akan menjadi pemimpin Jerman selanjutnya. Banyak yang bertanya-tanya, apakah Merz akan berhasil dalam pemungutan suara selanjutnya atau akan ada kandidat lain yang muncul untuk mengambil alih kursi kepemimpinan ini.
Friedrich Merz kanselir Jerman suara Bundestag politik Jerman