Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi di bulan April 2025 mencapai 1,17%. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi di bulan Maret 2025 yang tercatat 1,65%. Jika dilihat dari angka tahunan, inflasi mencapai 1,95%, dan untuk tahun berjalan, inflasi berada di angka 1,56%.
Dalam laporan tersebut, BPS menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi setelah Lebaran umumnya lebih rendah dibandingkan saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Inflasi bulan April ini terutama disebabkan oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Salah satu komoditas yang menyumbang inflasi adalah tarif listrik. Pada bulan April, inflasi tarif listrik mencapai 26,99%, namun angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Maret. Penurunan ini disebabkan oleh normalisasi kebijakan diskon 50% untuk pelanggan pasca bayar yang sebelumnya diterapkan.
Kelompok kedua yang menjadi penyumbang utama inflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Dalam kelompok ini, komoditas yang memberi andil terbesar adalah emas perhiasan, yang mengalami inflasi tertinggi selama 20 bulan berturut-turut. Kenaikan inflasi pada emas perhiasan ini dipicu oleh meningkatnya harga emas di pasar dunia.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perkembangan inflasi dan isu-isu ekonomi lainnya, masyarakat dapat menyaksikan program Market Review yang dipandu oleh Prasetyo Wibowo. Program ini akan ditayangkan pada Senin, 5 Mei 2025, pukul 21.00 – 21.30 WIB di IDX Channel. Acara ini juga dapat disaksikan melalui LIVE STREAMING di www.idxchannel.com dan aplikasi IDX Channel TV yang tersedia di APPS store.
inflasi Badan Pusat Statistik April 2025 perumahan emas