Jakarta, 6 Mei 2025 – Presiden Prabowo Subianto menolak anggapan yang menyebutnya sebagai "presiden boneka" yang dikendalikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dalam sebuah pernyataan saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan semua mantan presiden Republik Indonesia.
"Saya dibilang presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi. Seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar," ucap Prabowo. Ia menyatakan bahwa melakukan konsultasi dengan para mantan presiden adalah langkah yang bijak, karena mereka memiliki pengalaman dalam memimpin negara.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa ia sering meminta pendapat dari mantan-mantan presiden, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri. "Konsultasi, minta pendapat, minta saran, beliau 10 tahun berkuasa, saya minta menghadap beliau, gak ada masalah. Saya menghadap Pak SBY, tidak ada masalah. Saya menghadap Ibu Mega, tidak ada masalah," imbuhnya.
Dengan nada bercanda, Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk berkonsultasi dengan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), meskipun ia menyadari bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan karena Gus Dur telah wafat. "Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa," katanya sambil berkelakar, menunjukkan rasa hormatnya terhadap para pendahulu.
Sidang Kabinet Paripurna tersebut dipimpin oleh Presiden Prabowo dan dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas berbagai agenda penting bagi pemerintahan.
Dengan penjelasan ini, Presiden Prabowo berharap dapat menghilangkan stigma negatif yang melekat padanya dan menegaskan bahwa ia adalah pemimpin yang independen.
Presiden Prabowo presiden boneka Jokowi konsultasi mantan presiden