Warga Baduy mengajukan sejumlah permintaan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam acara upacara adat Seba yang berlangsung pada tanggal 3 Mei. Salah satu permintaan yang sangat mendesak adalah pengadaan serum anti bisa ular.
Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, menjelaskan bahwa kebutuhan akan stok serum anti bisa ular ini sangat penting. Hal ini disebabkan mayoritas warga Baduy bekerja di ladang yang terletak di tengah hutan. Dengan kondisi tersebut, mereka menjadi lebih rentan terhadap gigitan ular.
"Ketika urusan bertani, kami di hutan khusus ingin anti bisa ular," ungkap Jaro Oom saat menyampaikan permintaan kepada Gubernur Banten, Andra Soni, di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang.
Jaro Oom juga menambahkan bahwa warga Baduy menyerahkan sepenuhnya pengelolaan dan penyimpanan serum tersebut kepada Pemprov Banten. Namun, mereka berharap agar jangkauan serum tersebut tidak jauh agar dapat segera diakses saat dibutuhkan. Hal ini penting mengingat lokasi pemukiman warga Baduy yang jauh dari fasilitas kesehatan, seperti Rumah Sakit, yang membuat mereka sulit mendapatkan pertolongan saat terjadi gigitan ular.
Permintaan ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal dan bekerja di daerah yang berisiko tinggi terhadap gigitan ular. Diharapkan, Pemprov Banten dapat segera memenuhi permintaan ini demi keselamatan dan kesejahteraan warga Baduy.
Warga Baduy serum anti bisa ular Pemprov Banten hutan pertanian