Kementerian Kehutanan (Kemenhut) baru saja mengumumkan berita gembira mengenai kelahiran dua anak harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Sanctuary Harimau Sumatera Barumun, yang terletak di Sumatera Utara, pada tanggal 26 Januari yang lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta pada hari Jumat, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa bayi harimau tersebut adalah hasil dari sepasang harimau yang diberi nama Gadis dan Monang. Bayi harimau jantan diberi nama Nunuk, sedangkan bayi harimau betina dinamai Ninik.
"Proses penamaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga sebagai simbol harapan baru bagi konservasi Harimau Sumatera di Indonesia," ujar Menhut Raja Juli Antoni dalam pernyataannya. Ini menunjukkan bahwa kelahiran dua bayi harimau ini memiliki makna yang penting bagi upaya pelestarian satwa liar yang terancam punah.
Raja Juli Antoni juga mengungkapkan harapannya bahwa kehadiran Nunuk dan Ninik dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. "Kami berharap kehadiran Nunuk dan Ninik dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap pelestarian satwa liar," tambahnya.
Harimau Sumatera adalah spesies yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, mereka menghadapi berbagai ancaman, termasuk perburuan liar dan hilangnya habitat. Dengan kelahiran Nunuk dan Ninik, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya melindungi satwa ini.
Kelahiran dua bayi harimau ini juga menjadi salah satu contoh keberhasilan program konservasi yang dilakukan di Indonesia, khususnya di daerah Sumatera. Diharapkan, langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Kehutanan dapat terus mendukung pelestarian satwa liar di Indonesia.
Kementerian Kehutanan Harimau Sumatera kelahiran konservasi Barumun