Berlin, Jerman – Badan Perlindungan Konstitusi Jerman, Verfassungsschutz, telah melakukan penilaian ulang terhadap Partai Alternative für Deutschland (AfD) dan menyatakan bahwa partai tersebut kini diakui sebagai partai ekstremis. Sebelumnya, AfD hanya dicap sebagai "kasus dugaan ekstremisme" dan diawasi oleh badan tersebut. Namun, pada pagi hari ini, Verfassungsschutz mengumumkan kepada publik bahwa AfD kini dinyatakan sebagai "usaha ekstremis yang terbukti".
Pengumuman ini menunjukkan bahwa badan keamanan dalam negeri Jerman tidak lagi meragukan bahwa AfD memiliki kecenderungan ekstremis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan yang dianut di negara tersebut. Penilaian ini didasarkan pada pengumpulan data yang luas, yang terus diperbarui oleh Verfassungsschutz. Laporan lengkap dari badan ini mencakup lebih dari 1.000 halaman yang menjelaskan mengapa AfD dianggap bertentangan dengan konstitusi.
Berdasarkan laporan tersebut, ada banyak pelanggaran terhadap martabat manusia dan prinsip-prinsip hukum yang menyebabkan penilaian ini. Verfassungsschutz membedakan antara objek pengawasan, yaitu "kasus pemeriksaan", "kasus dugaan", dan "usaha ekstremis yang terbukti". AfD awalnya ditetapkan sebagai kasus pemeriksaan pada tahun 2019, yang berarti bahwa pada tahap ini, Verfassungsschutz hanya diperbolehkan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi pernyataan publik dari pejabat partai tersebut.
Sejak awal, AfD telah menolak pengawasan dari Verfassungsschutz dan keberatan terhadap penilaian publik yang dilakukan oleh badan tersebut. Pada Februari 2021, AfD dinaikkan statusnya menjadi kasus dugaan ekstremis, keputusan ini kemudian disetujui oleh Pengadilan Administratif Köln dan Pengadilan Administratif Tinggi Münster pada Mei 2024 setelah partai tersebut mengajukan gugatan.
Dengan penetapan ini, Verfassungsschutz menegaskan komitmennya untuk menjaga nilai-nilai demokrasi di Jerman dan melindungi masyarakat dari pengaruh ekstremis.
AfD Verfassungsschutz ekstremis Jerman politik