Organisasi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah mengeluarkan peringatan serius terkait situasi pengungsi Afghanistan. Lebih dari 250.000 orang telah kembali ke Afghanistan dari Iran dan Pakistan selama bulan April. Banyak di antara mereka yang kembali dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Pulangnya para pengungsi ini terjadi pada saat risiko perlindungan semakin meningkat, terutama bagi perempuan dan anak perempuan, kelompok minoritas, serta pembela hak asasi manusia. UNHCR menyatakan bahwa mereka sedang mencari $71 juta untuk memberikan bantuan mendesak dan mendukung proses reintegrasi yang aman dan bermartabat bagi para pengungsi yang kembali.
Dalam laporan yang dikeluarkan, UNHCR menekankan bahwa pengembalian paksa tidak berkelanjutan dan dapat menyebabkan ketidakstabilan di Afghanistan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa para pengungsi yang kembali dapat disambut dengan baik dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Para pengungsi sering kali menghadapi tantangan yang berat setelah kembali ke negara asal mereka. Mereka mungkin kehilangan tempat tinggal, akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Oleh karena itu, UNHCR berupaya untuk meningkatkan upaya bantuan dan perlindungan bagi mereka.
UNHCR juga mengingatkan bahwa perempuan dan anak perempuan merupakan kelompok yang paling rentan dalam situasi ini. Mereka sering kali menghadapi risiko kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang lebih tinggi. Dengan bantuan yang tepat, diharapkan mereka dapat kembali dengan aman dan membangun kembali kehidupan mereka.
Kembali ke Afghanistan adalah langkah yang penuh tantangan, dan UNHCR berkomitmen untuk mendukung para pengungsi dalam proses ini. Bantuan yang mereka cari akan membantu memastikan bahwa setiap orang dapat kembali dengan martabat dan keamanan.
UNHCR pengungsi Afghanistan bantuan perlindungan