Di tengah ketegangan yang meningkat akibat ancaman dari Rusia, negara-negara Eropa kini berusaha mencari dukungan dari Turki. Meskipun Turki belakangan ini terlihat semakin jauh dari nilai-nilai demokrasi yang dijunjung tinggi oleh Eropa, mereka tetap dianggap sebagai sekutu penting.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dikabarkan siap membantu negara-negara Eropa menghadapi situasi yang semakin sulit ini. Beberapa pemimpin Eropa menunjukkan ketertarikan untuk bekerja sama dengan Turki meskipun ada beberapa isu terkait demokrasi di negara tersebut.
Salah satu contoh yang mencolok adalah penangkapan rival politik utama Erdogan yang terjadi bulan lalu. Meskipun tindakan ini seharusnya menjadi perhatian bagi banyak pemimpin Eropa, namun tampaknya hal tersebut hanya dianggap sebagai gangguan kecil dalam upaya mereka untuk menjalin kerja sama dengan Turki.
Situasi ini mencerminkan betapa krusialnya posisi Turki dalam geopolitik saat ini. Dengan Amerika Serikat yang mulai menarik diri dari beberapa komitmen di Eropa dan ketegangan yang semakin meningkat dengan Rusia, banyak negara Eropa merasa perlu untuk memperkuat aliansi mereka dengan Turki.
Kendati demikian, ada kekhawatiran di kalangan beberapa pengamat mengenai arah politik Turki yang semakin mirip dengan negara-negara otoriter lainnya. Hal ini membuat beberapa pemimpin Eropa ragu, tetapi kebutuhan akan keamanan dan stabilitas sering kali mengalahkan kekhawatiran tersebut.
Dengan latar belakang ini, Eropa berusaha untuk mencari cara agar dapat bertahan di tengah ancaman yang ada. Kerja sama dengan Turki bisa jadi menjadi salah satu solusi yang mereka ambil demi menjaga keamanan dan kestabilan di kawasan.
Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan dalam hal demokrasi dan hak asasi manusia, kedekatan Eropa dengan Turki menunjukkan betapa pentingnya aliansi ini dalam menghadapi ancaman yang semakin nyata dari Rusia.
Eropa Turki Rusia bantuan keamanan