Breaking News
Perbedaan Kebijakan Trump dan Netanyahu di Timur Tengah     Pemprov DKI Jakarta Tolak Kebijakan Kirim Anak Bermasalah ke Militer     Partai Pekerja Kurdistan Umumkan Pengunduran Diri     Pelatih Persik Kediri Tak Trauma Usai Insiden Pelemparan Batu     13 Orang Tewas Akibat Sambaran Petir di Bangladesh    

Kardinal Luis Antonio Tagle: Calon Paus dari Asia

Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina menjadi salah satu calon terdepan untuk posisi paus di Vatikan. Ia dikenal dengan sikap karismatik dan moderat, sehingga sering disebut sebagai "Francis Asia". Tagle, yang akrab disapa "Chito", memiliki pengaruh yang besar di negara yang mayoritas penduduknya adalah Katolik, dengan jumlah lebih dari 90 juta umat.

Meskipun demikian, Tagle pernah menyatakan bahwa ia tidak pernah membayangkan dirinya sebagai seorang pemimpin tinggi dalam gereja. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2018, ia mengungkapkan pandangannya yang merendah, "Jika saya adalah Tuhan, saya tidak akan memilih saya untuk menjadi uskup atau kardinal." Pernyataan ini menunjukkan sikap rendah hati dan kesederhanaan dari seorang pemimpin spiritual yang memiliki banyak pengikut.

Kardinal Tagle lahir di Manila pada 21 Juni 1957. Ia telah menjalani berbagai tugas penting dalam gereja, termasuk sebagai Uskup Agung Manila dan Ketua Komisi untuk Evangelisasi dan Misi dari Konferensi Waligereja Filipina. Kepribadiannya yang ramah dan keterbukaannya terhadap dialog antaragama membuatnya sangat dihormati, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Keberadaan Tagle sebagai calon paus juga menjadi harapan bagi banyak umat Katolik di Asia, yang merasa kurang terwakili dalam kepemimpinan gereja global. Dengan latar belakangnya yang kuat dan pengalamannya dalam mengatasi berbagai isu sosial, Tagle dianggap mampu membawa perspektif baru dalam kepemimpinan gereja.

Seiring dengan persiapan konklaf untuk memilih paus yang baru, banyak orang berharap bahwa Kardinal Tagle akan dapat membawa perubahan positif dan menyebarkan pesan damai di seluruh dunia. Dia diharapkan bisa menjadi jembatan antara tradisi gereja dan tantangan modern yang dihadapi oleh umat Katolik saat ini.

library_books Scmpnews