Breaking News
    Ilmuwan Korea Temukan Cara Baru Pulihkan Penglihatan     Senator Tom Cotton Usulkan Undang-Undang Keamanan Chip     Misteri Struktur Kuno: Dari Puma Punku Hingga Stonehenge     Sindrom Spoan Ditemukan di Kota Kecil Brasil    

Serangan Israel di Gaza, Lebih dari 70 Orang Tewas dalam 24 Jam

Israel terus melanjutkan serangan udara yang mematikan di Jalur Gaza, dengan lebih dari 70 orang tewas dalam 24 jam terakhir. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Di al-Mawasi, Khan Younis, selatan Gaza, yang telah ditetapkan Israel sebagai "zona kemanusiaan", terlihat sekelompok wanita berkumpul di sekitar seorang nenek yang sedang menangis. Dalam semalam, nenek tersebut kehilangan dua generasi: putrinya dan lima cucunya.

"Anakku tercinta, kasihku... Dia [putrinya] berlari mengejar saudaranya dan ayahnya," ucapnya sambil mengenang kehilangan yang dialaminya selama perang, seperti yang dilaporkan oleh Middle East Eye. "Mereka tidak melakukan apa-apa, mereka hanya anak-anak," tambah nenek yang berduka itu.

Ahmed al-Majaidah, saudara dari ibu yang meninggal tersebut, mengatakan bahwa keponakannya berusia antara empat hingga 16 tahun. "Ketika kami datang untuk mengidentifikasi, demi Tuhan, kami tidak bisa mengenali mereka," ucapnya. Ia menambahkan bahwa salah satu anak yang kehilangan kepalanya dalam serangan hanya bisa dikenali dari tanda lahir di sisa telinganya.

Anak-anak lainnya hanya bisa dikenali dari pakaian yang mereka kenakan. Sementara itu, saudara perempuan mereka dan dua sepupu lainnya masih terjebak di bawah puing-puing.

Majaidah menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah "melakukan genosida terhadap warga sipil, anak-anak, perempuan, orang tua... terhadap seluruh rakyat Gaza."

"Ini ditujukan kepada semua media, demi Tuhan, anak-anak itu tidak memiliki ciri-ciri, tidak ada wajah, tidak ada kepala, tidak ada apa-apa," kata Majaidah.

Dalam sebuah forum keamanan global 2025 di Doha, Krahenbuhl menyatakan bahwa Gaza sedang "menyaksikan dan menderita... kematian, cedera, pengungsian berulang, amputasi, pemisahan, hilangnya orang, kelaparan, dan kekurangan bantuan serta martabat dalam skala besar."

Statistik yang dipublikasikan oleh kementerian kesehatan setempat menunjukkan bahwa hampir sepertiga dari jumlah kematian di Gaza sejak Maret adalah anak-anak.

library_books Middleeasteye