Taipei, Taiwan – Perusahaan Taiwan, Pegatron, mengingatkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) dapat menyebabkan kelangkaan barang elektronik di negara tersebut. Pegatron adalah salah satu produsen barang elektronik terbesar di dunia dan menjadi pemasok utama bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar di AS, seperti Apple dan Dell.
Ketua Pegatron, TH Tung, menyatakan, "Dalam waktu dua bulan, rak-rak toko di Amerika Serikat dapat kosong karena pengusaha mengambil sikap 'wait and see'." Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah wawancara yang dilansir oleh Telegraph pada hari Selasa, 29 April 2025.
Bulan ini, pemerintah AS tiba-tiba menangguhkan tarif tinggi terhadap beberapa mitra dagangnya, termasuk Vietnam, Indonesia, dan India, tempat Pegatron memiliki pabrik. Namun, meskipun beberapa tarif ditangguhkan, pajak sebesar 10 persen untuk hampir semua barang yang diimpor ke AS tetap berlaku. Hal ini dapat memengaruhi pasokan barang elektronik yang ada di pasar AS.
Kelangkaan barang elektronik dapat berpengaruh pada ketersediaan produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Misalnya, jika barang-barang seperti smartphone, laptop, dan perangkat elektronik lainnya sulit didapat, maka harga barang tersebut mungkin akan meningkat. Para pengusaha pun mungkin akan ragu untuk mengimpor barang baru jika mereka tidak yakin tentang kebijakan tarif yang akan datang.
Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan perdagangan bagi stabilitas pasar dan ketersediaan barang bagi konsumen. Pegatron berharap pemerintah AS dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarifnya agar tidak berdampak buruk bagi konsumen dan industri teknologi.
Dengan adanya situasi ini, penting bagi semua pihak untuk mengikuti perkembangan kebijakan tarif dan dampaknya terhadap pasar barang elektronik di AS.
Pegatron barang elektronik kelangkaan tarif Amerika Serikat