Pada hari Senin, Partai Republik di Amerika Serikat mengumumkan rancangan undang-undang yang telah lama ditunggu-tunggu untuk mengubah sistem pinjaman mahasiswa federal. Jika disetujui, undang-undang ini akan membawa perubahan besar pada bantuan federal dan rencana pembayaran pinjaman mahasiswa. Hal ini juga berpotensi menghentikan atau mengurangi kesempatan penghapusan pinjaman bagi jutaan peminjam.
Rancangan undang-undang ini merupakan langkah selanjutnya dalam proses panjang yang disebut rekonsiliasi. Dalam proses ini, pemimpin Partai Republik berharap dapat melakukan perubahan signifikan terhadap pengeluaran dan perpajakan pemerintah. Proses rekonsiliasi memungkinkan undang-undang untuk disahkan oleh Kongres dengan suara mayoritas sederhana di Dewan Perwakilan dan Senat. Dengan cara ini, Partai Republik dapat menghindari kemungkinan filibuster dari Partai Demokrat di Senat.
Partai Republik berencana untuk memperpanjang dan memperluas pemotongan pajak yang signifikan. Namun, untuk menutupi biaya dari pemotongan tersebut, yang dapat mencapai triliunan dolar, mereka berniat untuk memotong pengeluaran pemerintah.
Tetapi, jika undang-undang ini disetujui, hal itu dapat membuat peminjam terjebak dalam utang selama tiga dekade atau lebih. Ini juga dapat mengurangi peluang bagi peminjam untuk mendapatkan penghapusan utang dan pengampunan pinjaman mahasiswa.
Perubahan ini bisa menjadi tantangan besar bagi banyak peminjam yang berharap untuk mendapatkan bantuan dalam membayar utang mereka. Dengan situasi ini, penting untuk memahami bagaimana undang-undang baru ini dapat mempengaruhi masa depan pendidikan tinggi dan keuangan mahasiswa di Amerika Serikat.
Republikans pinjaman mahasiswa undang-undang federal peminjam