Breaking News
Misteri Struktur Kuno: Dari Puma Punku Hingga Stonehenge     Sindrom Spoan Ditemukan di Kota Kecil Brasil     Pameran Menarik dari Gelada di Ethiopia     Trump Pertimbangkan Terima Jet Mewah dari Qatar     Penemuan Terobosan Pengobatan Kesehatan Mental dari LSD    

CEO Adidas Ungkap Kenaikan Harga Sepatu di AS Akibat Tarif

CEO Adidas, Bjorn Gulden, mengungkapkan bahwa harga sepatu Adidas di Amerika Serikat akan mengalami kenaikan. Kenaikan ini disebabkan oleh tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Dalam pernyataannya, Gulden menyatakan, "Kami tidak tahu berapa tarif akhir yang akan diterapkan. Oleh karena itu, kami tidak dapat membuat keputusan 'akhir' mengenai langkah selanjutnya."

Gulden juga menjelaskan bahwa saat ini "sangat sulit untuk mengukur" peningkatan biaya yang diakibatkan oleh tarif tersebut. Dia menambahkan bahwa perusahaan tidak dapat menyimpulkan dampak tarif ini terhadap permintaan konsumen untuk produk mereka. Hal ini menunjukkan ketidakpastian yang dihadapi oleh Adidas dan perusahaan-perusahaan lain dalam industri ini.

Vietnam kini telah menjadi pusat global dalam produksi sepatu olahraga. Negara ini terkena dampak tarif AS yang cukup berat. Banyak merek terkenal seperti Nike, Puma, dan Adidas memiliki pabrik besar di Asia Tenggara, termasuk di China. Dengan adanya tarif ini, biaya produksi dapat meningkat, dan hal ini kemungkinan akan mempengaruhi harga jual produk di pasaran.

Dalam kondisi seperti ini, perusahaan harus memikirkan strategi yang tepat agar tetap bisa bersaing di pasar. Para konsumen di Amerika Serikat mungkin akan merasakan dampak dari kebijakan ini, karena harga sepatu yang lebih tinggi bisa membuat mereka berpikir dua kali sebelum membeli.

Situasi ini menciptakan tantangan baru bagi Adidas dan merek-merek lainnya, yang harus mencari cara untuk mengelola biaya dan tetap memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan ketidakpastian yang ada, para pemimpin perusahaan berharap dapat menemukan solusi yang baik untuk semua pihak yang terlibat.

library_books Bbcnews