Breaking News
Pelatih Persik Kediri Tak Trauma Usai Insiden Pelemparan Batu     13 Orang Tewas Akibat Sambaran Petir di Bangladesh     Nissan PHK 10.000 Karyawan Akibat Kerugian Besar     Perawatan Baru untuk PTSD Capai 100% Sembuh     Makna Persahabatan Sejati Menurut Aristoteles    

Demonstrasi Menyusul Pembunuhan Muslim di Prancis

Sejumlah orang melakukan demonstrasi di Prancis sebagai bentuk penghormatan kepada Aboubakar Cisse, seorang pemuda Muslim yang dibunuh secara keji di sebuah masjid. Dalam aksi tersebut, seorang demonstran terlihat membawa papan bertuliskan "Islamophobia dan rasisme membunuh". Pembunuhan ini terjadi pada 25 April lalu di La Grand-Combe, Prancis.

Aboubakar Cisse, yang berasal dari Mali, ditemukan tewas setelah diserang secara brutal oleh seorang pelaku yang menikamnya puluhan kali. Pelaku juga merekam aksi kejam tersebut menggunakan telepon seluler sambil melontarkan kata-kata penghinaan terhadap Islam di dalam masjid. Usia Cisse diperkirakan masih sangat muda, sekitar dua puluhan tahun.

Perdana Menteri Prancis, Francois Bayrou, mengutuk keras tindakan pembunuhan ini. Dalam pernyataannya di media sosial, ia menekankan, "Kejahatan Islamofobia ini ditunjukkan dalam sebuah video. Kami berdiri bersama keluarga korban dan semua pemeluk agama yang sangat terpukul oleh kejadian ini. Sumber daya negara akan dikerahkan untuk memastikan pelaku ditangkap dan dihukum."

Pada hari Senin, pihak berwenang mengumumkan bahwa seorang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Cisse telah ditangkap setelah menyerahkan diri kepada polisi di Italia. Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga dan komunitas yang berduka atas kehilangan yang tragis ini.

Kasus ini menjadi sorotan besar di Prancis dan menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya Islamophobia dan rasisme di masyarakat. Demonstrasi ini tidak hanya untuk menghormati Cisse, tetapi juga untuk menyerukan persatuan dan toleransi antar umat beragama.

library_books Middleeasteye