Breaking News
Misteri Struktur Kuno: Dari Puma Punku Hingga Stonehenge     Sindrom Spoan Ditemukan di Kota Kecil Brasil     Pameran Menarik dari Gelada di Ethiopia     Trump Pertimbangkan Terima Jet Mewah dari Qatar     Penemuan Terobosan Pengobatan Kesehatan Mental dari LSD    

Kementerian Luar Negeri Israel Tanggapi Tuduhan Dari Menteri Inggris

Kementerian Luar Negeri Israel Tanggapi Tuduhan Dari Menteri Inggris

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, telah menanggapi pernyataan Hamish Falconer, seorang menteri Inggris yang juga anggota Partai Buruh. Falconer sebelumnya mengklaim bahwa Israel telah menargetkan pekerja bantuan di Gaza, yang dianggapnya sebagai pelanggaran serius.

Falconer mengungkapkan di platform media sosial X pada hari Sabtu, "Pekerja bantuan perlu dilindungi dan tidak boleh menjadi sasaran." Dia menambahkan bahwa setelah Israel mengakui bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini di lokasi PBB di Gaza, negara tersebut harus menyelidiki semua serangan yang telah menyebabkan kematian pekerja bantuan dan memastikan agar insiden ini tidak terulang lagi.

Marmorstein kemudian membagikan pernyataan Falconer dan menanggapi dengan tegas, "Israel tidak pernah menargetkan pekerja bantuan. Israel hanya menargetkan teroris, dan setiap sugesti lain adalah fitnah yang harus dicabut."

Pernyataan ini muncul setelah militer Israel mengakui bahwa mereka telah menewaskan Marin Valev Marinov, seorang pekerja Bulgaria dari Kantor Layanan Proyek PBB (Unops), akibat tembakan tank bulan lalu. Marinov meninggal di sebuah kompleks PBB di Deir al-Balah, Gaza, pada tanggal 19 Maret. Awalnya, militer Israel mengklaim tidak menyerang lokasi tersebut, namun setelah penyelidikan, mereka mengakui bahwa tentara mereka telah salah menganggap gedung PBB tersebut mengandung "keberadaan musuh."

Falconer tampaknya merujuk pada insiden ini dalam pernyataannya. Menurut data PBB, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 400 pekerja bantuan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Selain itu, beberapa anggota parlemen Inggris, Abtisam Mohamed dan Yuan Yang, baru-baru ini ditolak masuk oleh otoritas Israel ke wilayah Palestina yang diduduki dengan alasan bahwa mereka berniat "menyebarkan ujaran kebencian." Tindakan ini menuai kecaman keras dari Sekretaris Luar Negeri Inggris, David Lammy.

Sejak Israel mengakhiri gencatan senjata pada 18 Maret, setidaknya 2.062 warga Palestina telah tewas dan 5.375 lainnya terluka, menurut data kementerian setempat.

Situasi di Gaza semakin memprihatinkan, dan banyak pihak menyerukan perlunya perlindungan bagi pekerja bantuan serta penyelidikan yang transparan terhadap setiap insiden kekerasan.

library_books Middleeasteye