Seorang mahasiswa berusia 27 tahun terpaksa diselamatkan dua kali dalam waktu empat hari setelah memutuskan untuk mendaki Gunung Fuji di Jepang, meskipun saat itu bukan musim resmi pendakian. Musim pendakian resmi Gunung Fuji dimulai pada awal Juli dan berakhir pada awal September, namun mahasiswa ini nekat kembali ke gunung tersebut untuk mencari ponselnya yang hilang.
Menurut laporan, kondisi cuaca di Gunung Fuji saat itu sangat buruk, dan semua jalur menuju puncak ditutup oleh kementerian lingkungan hidup Jepang. Hal ini dikarenakan bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem dan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Kementerian lingkungan hidup Jepang selalu mengingatkan kepada para pendaki untuk tidak mencoba mendaki di luar musim resmi demi keselamatan. Namun, mahasiswa tersebut tetap melanjutkan niatnya dan mengalami kesulitan. Setelah upaya pertama untuk mencari ponselnya, dia terpaksa meminta bantuan dan diselamatkan. Tak lama setelah itu, dia kembali mendaki lagi dengan harapan bisa menemukan ponselnya.
Sayangnya, misi keduanya juga berakhir dengan penyelamatan. Petugas penyelamat menemukan mahasiswa tersebut dalam kondisi yang tidak baik dan segera membawanya ke tempat aman.
Pihak berwenang mendorong agar semua orang menghormati aturan pendakian ini demi keselamatan pribadi dan orang lain. Gunung Fuji adalah simbol kebanggaan Jepang, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri, terutama di luar musim pendakian resmi.
Kisah ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu mematuhi peraturan dan menjaga keselamatan saat berpetualang di alam bebas.
Gunung Fuji mahasiswa penyelamatan Jepang musim pendakian