Breaking News
Misteri Struktur Kuno: Dari Puma Punku Hingga Stonehenge     Sindrom Spoan Ditemukan di Kota Kecil Brasil     Pameran Menarik dari Gelada di Ethiopia     Trump Pertimbangkan Terima Jet Mewah dari Qatar     Penemuan Terobosan Pengobatan Kesehatan Mental dari LSD    

Serangan Udara AS Tewaskan 68 Migran di Yaman

Pada hari Senin, serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat di provinsi Saada, Yaman, menewaskan sedikitnya 68 migran Afrika. Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS hampir 100 hari yang lalu.

Badan Pertahanan Sipil Yaman mengungkapkan melalui pernyataan di Telegram, bahwa serangan tersebut melukai sekitar 47 orang dan menghantam sebuah pusat penahanan migran yang menampung sekitar 100 orang.

Dalam tayangan yang disiarkan oleh saluran TV al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi, terlihat beberapa jasad dan orang-orang yang terluka di lokasi, sementara petugas medis dan penyelamat berusaha memberikan pertolongan kepada yang terluka.

Hingga kini, belum ada komentar segera dari pihak AS. Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Pusat Militer AS sebelum serangan itu menyebutkan bahwa kampanye yang "intens dan berkelanjutan" sejak 15 Maret telah menyerang lebih dari 800 target dan "menewaskan ratusan pejuang Houthi serta banyak pemimpin Houthi, termasuk pejabat senior misil dan UAV."

Yaman, negara termiskin di dunia Arab, telah dilanda konflik sejak 2014 antara pemberontak Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah utara dan faksi-faksi Yaman di selatan yang didukung oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Pasukan AS mengklaim bahwa mereka menargetkan Houthi karena kelompok ini melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan juga menyerang Israel. Houthi berpendapat bahwa serangan mereka terhadap pelayaran di Laut Merah yang terkait dengan Israel adalah sebagai balasan atas perang Israel di Gaza.

Peningkatan serangan AS juga terjadi ketika Trump meningkatkan upayanya untuk menekan Iran - pendukung utama Houthi - agar setuju pada kesepakatan baru mengenai kemampuan nuklirnya.

library_books Middleeasteye