Breaking News
Misteri Struktur Kuno: Dari Puma Punku Hingga Stonehenge     Sindrom Spoan Ditemukan di Kota Kecil Brasil     Pameran Menarik dari Gelada di Ethiopia     Trump Pertimbangkan Terima Jet Mewah dari Qatar     Penemuan Terobosan Pengobatan Kesehatan Mental dari LSD    

Aksi Warga Maba Tengah Tuntut Penutupan Tambang Nikel

Pada hari Senin, 28 April 2025, warga Maba Tengah di Halmahera Timur menggelar aksi protes menuntut penutupan PT Sambaki Tambang Sentosa. Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, mereka meminta agar seluruh aktivitas tambang dihentikan. Kedua, warga meminta agar izin usaha pertambangan PT Sambaki Tambang Sentosa dicabut. Ketiga, mereka menuntut pemulihan hak-hak warga, masyarakat adat, dan lingkungan.

Namun, aksi damai tersebut berujung pada tindakan keras dari aparat kepolisian. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, yang mengakibatkan tiga orang warga terluka. Salah satu di antaranya harus dilarikan ke Puskesmas Buli karena mengalami luka di bahu dan lengan akibat terkena selongsong gas air mata.

Aksi protes ini menunjukkan ketidakpuasan warga terhadap dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan. Warga merasa bahwa hak-hak mereka dan lingkungan mereka terancam akibat operasi tambang yang dilakukan oleh PT Sambaki Tambang Sentosa. Dalam siaran pers yang dikeluarkan, warga menegaskan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dan hak-hak masyarakat adat.

Kejadian ini menambah daftar panjang konflik antara warga dan perusahaan tambang di Indonesia. Aksi protes seperti ini sering kali terjadi di berbagai daerah, di mana masyarakat merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.

Dalam konteks yang lebih luas, masalah pertambangan di Indonesia menyentuh isu-isu lingkungan, sosial, dan hak asasi manusia. Warga Maba Tengah berharap tuntutan mereka didengar dan direspon dengan tindakan nyata, agar hak-hak mereka dan lingkungan dapat terlindungi.

library_books Jatam Malut