Eropa mengalami pemanasan yang sangat cepat dibandingkan benua lainnya. Laporan terbaru yang berjudul "Laporan Keadaan Iklim Eropa 2024" dirilis pada hari Selasa dan menunjukkan bahwa benua ini memecahkan banyak rekor suhu pada tahun lalu. Cuaca ekstrem telah mengubah kehidupan hampir setengah juta orang.
Samantha Burgess, salah satu penulis utama laporan tersebut, menyatakan, "Suhu laut sangat tinggi, permukaan laut terus meningkat, dan es di kutub serta gletser terus mencair." Hal ini menunjukkan dampak serius dari perubahan iklim yang terjadi di Eropa.
Rekor suhu yang tinggi menyebabkan banyak bencana, seperti banjir, gelombang panas, badai, dan kekeringan. Salah satu kejadian yang paling mengkhawatirkan adalah banjir besar di wilayah Valencia, Spanyol, pada bulan Oktober dan November tahun lalu, yang mengakibatkan lebih dari 220 orang meninggal dunia.
Meskipun tren cuaca yang mengkhawatirkan ini terjadi, emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global justru terus meningkat. Namun, laporan tersebut juga memberikan sedikit kabar baik. Pada tahun 2024, produksi energi terbarukan di Eropa mencapai puncaknya, dengan sekitar 45% energi berasal dari sumber yang ramah lingkungan, seperti energi matahari, angin, dan biomassa.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap perubahan iklim, diharapkan banyak negara di Eropa akan terus berinvestasi dalam energi terbarukan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global.
Eropa pemanasan global cuaca ekstrem energi terbarukan