Sejak musim semi 2024, Rusia telah mulai secara aktif menggunakan drone kamikaze jenis "Molniya" untuk menyerang posisi-posisi militer Ukraina. Drone ini dirancang untuk memberikan serangan yang tepat dan efektif, namun penggunaannya juga menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sipil.
Penggunaan drone kamikaze ini tidak hanya ditujukan untuk menghancurkan target militer, tetapi juga digunakan untuk menakut-nakuti warga sipil di kota-kota dan daerah-daerah yang berada di dekat garis depan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan penduduk yang tinggal di daerah tersebut, karena mereka seringkali menjadi sasaran serangan tanpa peringatan.
Salah satu keuntungan dari penggunaan drone ini adalah kemampuannya untuk melakukan serangan dari jarak jauh, sehingga mengurangi risiko bagi pasukan yang mengoperasikannya. Namun, ada juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Misalnya, drone ini dapat dengan mudah terdeteksi oleh sistem pertahanan udara yang ada, dan jika berhasil dicegat, dapat mengurangi efektivitas serangan tersebut.
Untuk menghadapi ancaman dari drone kamikaze ini, berbagai langkah telah diambil. Salah satunya adalah peningkatan sistem pertahanan udara di wilayah yang rentan. Selain itu, pelatihan bagi pasukan Ukraina juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi dan menghancurkan drone-drone tersebut sebelum mencapai targetnya.
Dengan meningkatnya penggunaan drone kamikaze, penting bagi semua pihak untuk memahami baik keuntungan maupun risiko yang ditimbulkan oleh teknologi ini. Hal ini juga menunjukkan bagaimana perang modern semakin bergantung pada teknologi tinggi, yang dapat membawa dampak besar bagi taktik militer dan kehidupan masyarakat sipil.
drone kamikaze Rusia Ukraina serangan warga sipil