Pada Rabu, 14 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan tindakan kontroversial dengan mengganti lukisan resmi mantan Presiden Barack Obama. Lukisan Obama kini dipindahkan ke sisi berlawanan di foyer Lantai Negara di Gedung Putih, sementara potret baru Trump yang menggambarkan momen dramatis saat ia selamat dari percobaan pembunuhan dipajang.
Potret baru itu menunjukkan Trump yang berdarah, mengangkat tinjunya ke udara setelah ia ditembak saat melakukan kampanye di bulan Juli 2024. Momen tersebut diabadikan dalam lukisan yang kini menjadi pusat perhatian di foyer Gedung Putih.
Menurut Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, lukisan Obama hanya dipindahkan beberapa langkah dari tempat awalnya. Melalui akun media sosialnya, Cheung juga menanggapi kritik terkait pemindahan tersebut dengan komentar yang cukup tajam, mengajak seorang pengkritik untuk "diam, bodoh."
Tradisi di Gedung Putih biasanya menyatakan bahwa presiden baru menunggu hingga mereka meninggalkan jabatan sebelum lukisan resmi mereka dipajang. Namun, Trump tampaknya tidak mengikuti tradisi ini, yang menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Perlu dicatat bahwa Trump memulai karier politiknya dengan mengangkat isu kontroversial yang menyangkut asal-usul Obama. Ia pernah mempromosikan teori konspirasi yang menyatakan bahwa Obama lahir di luar Amerika Serikat, yang dianggap rasis dan tidak berdasar. Kini, dengan pemindahan lukisan ini, banyak yang berpendapat bahwa tindakan Trump mencerminkan hubungan yang rumit antara keduanya.
Gedung Putih sendiri merupakan bangunan bersejarah yang telah berusia lebih dari 200 tahun, dan menjadi simbol kepemimpinan presiden di Amerika Serikat. Keputusan Trump untuk mengganti lukisan ini menambah lapisan baru dalam sejarah Gedung Putih yang kaya akan tradisi dan kontroversi.
Trump Obama lukisan Gedung Putih potret politik