Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi PDI Perjuangan, Raden Nuna Abriadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya penerangan jalan di beberapa kawasan pariwisata populer di daerah tersebut. Kawasan yang disoroti antara lain Senggigi, Sekotong, Narmada di Lombok Barat, Mandalika di Lombok Tengah, dan Teluk Nare di Lombok Utara.
Menurut Raden, kondisi gelap gulita di area pariwisata utama ini sangat mengkhawatirkan. "Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) adalah tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota, bukan pemerintah provinsi. Lantas, ke mana dana PPJU itu? Ini aneh, daerah pariwisata utama NTB kok gelap gulita," ujarnya.
Raden juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengalokasian dana PPJU. Ia meminta agar pemerintah daerah lebih terbuka dalam penggunaan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Kami ingin tahu bagaimana dana ini digunakan, terutama untuk meningkatkan fasilitas publik seperti penerangan jalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan wisatawan," tambahnya.
Selain itu, Raden juga mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan teknologi tenaga surya sebagai alternatif penerangan jalan. "Dengan menggunakan teknologi tenaga surya, kita bisa mengurangi biaya dan juga lebih ramah lingkungan," jelasnya.
Kritik ini muncul di tengah meningkatnya perhatian terhadap sektor pariwisata di NTB, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi daerah. Penerangan jalan yang baik di kawasan pariwisata sangat penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
Dengan adanya perhatian dari anggota DPRD seperti Raden Nuna Abriadi, diharapkan pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki situasi ini, sehingga kawasan pariwisata di NTB dapat semakin berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan.
DPRD NTB PDI Perjuangan penerangan jalan pariwisata