Festival WorldPride, yang merupakan perayaan hak-hak LGBTQ global, akan segera dimulai bulan depan di Washington, D.C. Namun, panitia festival memberikan peringatan kepada pengunjung transgender yang ingin menghadiri acara ini. Peringatan ini muncul di tengah kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh mantan Presiden Donald Trump, yang semakin ketat terhadap hak-hak transgender.
Pemerintah sebelumnya mengeluarkan peraturan yang mendefinisikan gender hanya sebagai laki-laki atau perempuan, berdasarkan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir. Kebijakan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas transgender, yang merasa terancam dan tidak aman untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
WorldPride adalah festival yang merayakan keberagaman dan hak asasi manusia bagi komunitas LGBTQ di seluruh dunia. Acara ini diharapkan dapat menarik banyak pengunjung dari berbagai negara, termasuk mereka yang beridentitas transgender. Meskipun festival ini bertujuan untuk merayakan cinta dan penerimaan, kondisi politik saat ini menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang.
Seorang juru bicara festival mengatakan, "Kami ingin setiap orang merasa aman dan diterima di WorldPride. Namun, kami juga ingin memastikan bahwa pengunjung transgender memahami risiko yang mungkin mereka hadapi."
Festival ini akan berlangsung di berbagai lokasi di Washington, D.C., dan akan mencakup berbagai acara, termasuk parade, diskusi, dan pertunjukan seni. Meskipun tantangan ini ada, panitia berharap festival ini dapat menjadi tempat yang aman dan inklusif bagi semua orang.
Masyarakat diharapkan untuk mendukung dan menyambut pengunjung dari komunitas LGBTQ, terutama di tengah situasi yang sulit ini. Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap hak-hak transgender, festival ini juga menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan bagi semua orang, tanpa memandang identitas gender mereka.
WorldPride festival LGBTQ transgender Washington D.C. hak asasi manusia