Jakarta, 13 April 2025 - Pemerintah Indonesia dan Turki telah mencapai kesepakatan untuk memperluas pasar perdagangan antara kedua negara dan menghapus berbagai hambatan yang ada. Kesepakatan ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki dan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada hari Kamis, 10 April 2025.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara menekankan pentingnya kerja sama ekonomi yang lebih erat. Mereka sepakat untuk menginstruksikan Menteri Perdagangan dari kedua negara agar segera menyelesaikan Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA). PTA adalah kesepakatan yang bertujuan untuk mempermudah perdagangan antara dua negara dengan mengurangi atau menghapus tarif dan hambatan perdagangan lainnya.
Presiden Prabowo menyatakan, "Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan perdagangan antara Indonesia dan Turki dapat meningkat secara signifikan. Ini merupakan langkah positif bagi kedua negara untuk saling mendukung dalam bidang ekonomi."
Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para pelaku usaha di Indonesia dan Turki, serta meningkatkan investasi di kedua negara. Dengan penghapusan hambatan perdagangan, diharapkan produk-produk dari kedua negara bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Presiden Erdogan juga menyambut baik kesepakatan ini. Ia menegaskan bahwa Turki dan Indonesia memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan dalam sektor perdagangan dan ekonomi.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral dan menciptakan peluang yang lebih baik bagi masyarakat masing-masing. Melalui kerja sama yang erat, diharapkan Indonesia dan Turki bisa menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan teknologi.
Dengan langkah ini, kedua negara berharap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warganya. Kerja sama ini diharapkan akan memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat di kedua negara.
Indonesia Turki perdagangan Prabowo Subianto Erdogan