Breaking News
Kementerian Luar Negeri Israel Tanggapi Tuduhan Dari Menteri Inggris     Mahasiswa 27 Tahun Diselamatkan Dua Kali di Gunung Fuji     Serangan Mematikan di Kashmir Picu Ketegangan antara India dan Pakistan     ASN Jakarta Diharuskan Naik Transportasi Umum Setiap Rabu     Anak 7 Tahun di Tiongkok Terima Jantung Buatan Terkecil di Dunia    

Badai Angin Terkuat dalam Dekade Terakhir Melanda Beijing

Beijing, 13 April 2025 - Ibu kota China, Beijing, baru-baru ini mengalami badai angin terkuat dalam beberapa dekade terakhir. Angin kencang ini telah menyebabkan penerbangan dan transportasi umum dihentikan sementara, serta jutaan penduduk diimbau untuk tetap berada di rumah.

Menurut laporan dari kantor meteorologi setempat, badai ini disebabkan oleh sebuah vortex dingin yang berasal dari Mongolia. Akibat dari fenomena ini, mereka mengeluarkan peringatan tingkat oranye, yang merupakan peringatan kedua tertinggi dalam sistem empat tingkat peringatan cuaca di China. Peringatan ini menunjukkan bahwa angin dengan kecepatan sangat tinggi dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

Angin kencang ini tidak hanya mempengaruhi Beijing, tetapi juga daerah sekitarnya seperti Tianjin dan provinsi Hebei. Selain itu, diperkirakan angin ini akan membawa badai pasir yang dapat membuat debu terbang hingga mencapai Shanghai.

Akibat badai ini, banyak perjalanan yang terganggu. Lebih dari 400 penerbangan di Bandara Internasional Beijing dibatalkan, seperti yang dilaporkan oleh Beijing News. Tidak hanya itu, layanan kereta api cepat menuju kota-kota besar seperti Shanghai, Guangzhou, dan Tianjin juga terpaksa dihentikan.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ini, pihak berwenang mengingatkan penduduk untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari pihak meteorologi. Mereka juga menyarankan agar orang-orang tidak melakukan perjalanan yang tidak penting selama badai berlangsung.

Situasi ini menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya mematuhi peringatan cuaca untuk keselamatan diri. Diharapkan, badai angin ini segera berlalu dan kehidupan di Beijing dapat kembali normal.

library_books Scmpnews